Skema Sirkulasi Udara dan Cahaya pada Rumah Unik Karya Arsitek Indonesia
Naik lagi ke lantai selanjutnya, kamar tidur utama terdapat di area ini. Masih dengan adanya koridor di depan kamarnya yang digunakan untuk meletakkan meja dan rak. Koridor memang difungsikan sebagai area sirkulasi publik, penghubung tiap lantainya.
Jendela yang besar pada fasad depan rumah menjadi salah satu pemandangan asik di dalam kamar. Memberikan pencerahan pada kamar tidur. Dilengkapi dengan tirai putih dan abu-abu. Selain itu juga terdapat ventilasi udara kecil di dinding samping kamar. Pada ruangan ini juga terdapat kamar mandi utama.
Bentukan kamar mandi ini berbeda dengan kamar mandi lainnya di dalam rumah. Ubin hitam pada lantai dan juga dinding kaca yang menghadap ke area closet penyimpanan baju dalam ruangan. Memang terkesan terbuka akan tetapi karena ini adalah kamar tidur utama yang merupakan area privasi kedua orang tua, maka tidak akan jadi masalah.
Akhirnya sampai pada lantai yang paling teratas. Lantai ini digunakan sebagai kamar tidur pembantu dan juga area mencuci dan menjemur. Kamar tidur dan kamar mandinya berukuran lebih kecil dari yang lain. Terlihat juga dari koridor terdapat jendela dan juga ventilasi di dinding atas bangunan rumah.
Gambar di atas menunjukkan skema sirkulasi udara dan cahaya pada rumah. Ventilasi dan juga pintu serta jendela di dalam rumah menjadi solusi untuk pertukaran udara secara menyilang (cross-ventilation).
Halaman selebar satu meter yang terletak di bagian samping rumah ini sangat membantu untuk terjadinya pertukaran udara sehingga rumah lebih sejuk. Selain itu juga area ini berfungsi sebagai tempat meletakkan pompa air, sepeda serta peralatan lainnya, dan juga menjadi akses untuk pembantu ke dalam rumah. Pada halaman ini arsitek mendesain dasar lantainya dengan biopore (lubang air) yang cukup banyak sehingga dapat menghindari kebanjiran pada lantai mezanin paling bawah karena tinggi lantainya yang berada rendah dibandingkan jalan di luar rumah.
Kembali ke bagian depan rumah. Lantai kamar tidur utama dibuat melayang dengan sistem cantilever selebar 2,5 meter. Sehingga area ini dapat melingkupi area teras dan parkir kendaraan di depannya. Keunikan pada fasad depannya juga terdapat pada kaca yang diletakkan di dinding bagian bawah rumah. Kaca tersebut didesain agar orang yang berada di ruang makan atau dapur dapat mengetahui orang yang datang ke rumah dengan melihat pada kacanya. Ini juga menjadi alternatif pencahayaan alami pada rumah.
Rumah yang terlihat kecil dan cukup luas di dalam ini tidak hanya sekedar nyaman saja namun juga berhasil mendapatkan penghargaan taraf internasional. Delution Architect melalui karyanya yaitu splow house meraih penghargaan International Architizer A+ Awards 2017 kategori Arsitektur dan Hunian Kecil versi Public Choice.
Architizer A+ Awards sendiri adalah penghargaan International yang tidak hanya melibatkan komunitas arsitektur, namun juga fashion, penerbitan, desain produk, pengembangan real estate, dan teknologi dari seluruh dunia. Sebagai salah satu nominasi dari Indonesia dan pesaing dari seluruh dunia, tentunya para arsitek muda ini berhasil membuat bangga tanah air.
Sumber: Furnizing.com
Komentar
Posting Komentar